Diskusi HMI-Wati STAI Al-Anwar: Makna Perempuan dan Wanita.

HMI-Wati

Sarang, Narasi Garda Pena – HMI (Himpunann Mahasiswa Islam) Wati STAI Al-Anwar Sarang-Rembang adakan bincang santai dan tukar pikiran perdana pada Senin (13/10). Acara yang bertempat di Konveksi PPP (Pondok Pesantren Putri) Al-Anwar 3. Kegiatan tersebut bertemakan “Perempuan dan Wanita: Sama atau Beda,” pukul 22.34 WIB,

Pemberdayaan Perempuan

Kegiatan bertajuk Learning and Discussion for Islamic Empowered Sisters (Pembelajaran dan Diskusi bagi Muslimah Berdaya) merupakan salah satu program KOHATI (Korps HMI-Wati) yang bertujuan sebagai ruang pengembangan diri dan pemberdayaan perempuan.

“Ini adalah salah satu kegiatan KOHATI (Korps HMI-Wati). Namun, karena kegiatan ini belum ada di sini, kami mengikuti PP (Pemberdayaan Perempuan). Nah, PP itu untuk mewadahi khusus HMI-Wati,” jelas Putri, salah satu pengurus HMI-Wati.

Program PP ini direncanakan sebagai agenda rutin dua minggu sekali, . “Pemberdayaan Perempuan kali ini baru terlaksana. Kita pengennya ngadain diskusi santai dengan tema perempuan. Hal-hal kecil seperti ini rencananya akan jadi agenda dua minggu sekali,” ujar Najwa selaku Ketua HMI-Wati.

istilah perempuan dan wanita dari berbagai sudut pandang

Yunda Najwa Sava Lumintang selaku pemantik membuka sesi dengan mengulas makna serta perbedaan antara istilah perempuan dan wanita dari berbagai sudut pandang. Ia menjelaskan bahwa secara etimologis, kata perempuan berasal dari kata empu yang berarti sosok yang memiliki kehormatan dan kemandirian, sedangkan wanita berasal dari bahasa Sanskerta vanita, yang berarti ‘yang diinginkan’ atau ‘yang dinikahi.’

“Kalau kita bedah, kata wanita berasal dari ungkapan wani ditata, sedangkan perempuan berasal dari kata empu yang berarti kehormatan. Namun, dalam penggunaannya, kata wanita justru memiliki kesan yang lebih positif dibanding perempuan. Misalnya, dalam ungkapan “wanita berkelas,” terdengar lebih baik dibandingkan jika menggunakan kata perempuan. Oleh karena itu, seharusnya kita bisa lebih bijak dalam menetapkan dan menggunakan kedua istilah tersebut,” jelasnya.

Baca Juga:  Literacy, Oral and Linguistic Environment of the Qur'an

Harapan kedepan dari langkah awal

Diskusi berjalan hangat dengan antusiasme peserta yang saling bertukar pandangan. Beberapa peserta menambahkan perspektif mereka berdasarkan pengalaman pribadi dan literatur terkait isu gender dalam Islam.

Kegiatan perdana ini menjadi langkah awal bagi HMI-Wati STAI Al-Anwar dalam menghadirkan ruang dialog dan refleksi bagi para mahasiswi. Acara yang berlangsung hingga pukul 23.25 WIB ini ditutup dengan harapan dapat menjadi awal dari terselenggaranya kegiatan rutin berikutnya.

Reporter: Imelda Fresti Dwiana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *