nyadran

Membiarkan Belum Tentu Melupakan

Akhir bulan Juli telah usai, dan kini bulan Agustus tampil dengan berbagai peristiwa yang sulit dilupakan oleh Bangsa Indonesia. Bendera merah putih tampak berjajar rapi layaknya barisan tentara yang berjaga-jaga demi mempertahankan negaranya. Di dusun Sukakamu, tidak ada satu pun warga yang tidak menampilkan kain berwarna merah dan putih di depan rumah mereka, semua kompak…

Baca Lagi
buku

Bersama Buku Aku Mampu

Teeeeettt, suara bel pertanda lantunan selawat mahalul qiyam akan berbunyi. Tepat pukul 7 lebih 2 menit, lantunan selawat itu pun keluar dari lubang-lubang sepiker dan nantinya akan berlarian ke seluruh kawasan Pesantren Darul Ilmi. Letak sepiker itu pun berada di atas gedung perkantoran yang paling tinggi, sehingga tidak salah bila suara mahalul qiyam menyebar pada…

Baca Lagi
eropa

Bersama Literasi Lenyapkan Tirani

Pelabuhan Wijen tidak menunjukkan keramaian, tapi juga tidak melihatkan sepi dibandingkan pelabuhan lainnya. Pelabuhan Wijen merupakan jalur perdagangan besar internasional di Menaf. Menaf memiliki posisi yang strategis bagi bangsa Eropa, karena letaknya yang strategis itulah Menaf diperebutkan oleh bangsa Eropa. Tampak dari kejauhan pelabuhan itu terdapat Grand Marry, kapal besar dan tercepat milik M.O.C. [1] …

Baca Lagi
penulis

Catatan dari Penjara

Tangannya masih sibuk membalik lembar-lembar kertas tulisan tangan Abah. Tulisan itu terlihat rapi dan indah terbalut butiran kata yang mengalun menyentuh hati siapa saja yang membacanya. Beberapa buku Abah tentang tema humanisme, politik, toleransi beragama dan cerita tentang perjuangan Abah di penjara telah ramai dibaca oleh beberapa kalangan. Sedangkan buku yang saat ini berada ditangannya…

Baca Lagi
batu langit

Merindu

Langit biru menjadi pemandangan indah yang menerpa penglihatan kaktus dan batu. Terik matahari tak dirisaukan mereka. Sendu kerinduan terpancar dari tatapan batu terhadap langit biru, hal yang membuat kaktus merasa terganggu atas keindahan pancaran biru langit. Kaktus : “Kau kenapa batu, seperti sedang merindukan sesuatu?” Batu    : “Ah tidak, aku hanya berpikir,” (mencoba mengelak) Kaktus…

Baca Lagi
Advokat

Politi-Gus

Sebuah debat persidangan besar-besaran akan segera dimulai di ruang debat yang luas. Para masyarakat, santri, hingga mahasiswa dari berbagai jurusan berkumpul untuk menyaksikan banding kasus yang sengit antara dua pihak: Tim Klaim Hak dan Tim Bela Hak. “Tok..Tok..Tok.. terdakwa Angka Adi Sastra, alias Kiai Angka dinyatakan bersalah. Sidang di tutup”, dakwa Hakim. Selang beberapa beberapa…

Baca Lagi
memendam dendam

Memendam Dendam

Sanu mempermain-mainkan pedal gas, membuat mesinnya menderum keras, disertai getaran badan mobil yang sudah lapuk dimakan karat. Sebuah mobil pick-up tua dari tahun 90-an, antik namun tetap terlihat gagah dengan ke-empat roda monsternya. Sanu menengadah pada bagian bawah atap mobil, melihat sebuah potret yang sudah setengah kabur, lantaran terlampau lama mendompleng di sana. Entah gambar…

Baca Lagi
mentari untuk abah

Mentari Untuk Abah

Malam menggambarkan kegelapan dalam alam. Kesuraman, namun juga terdapat keindahan yang menghiasinya. Bintang-bintang di langit tampak berkedip seakan menemani hati yang lara tiada obat. Bertahun-tahun ia menunggu dan merasa lara akan keadaan yang selalu sama tiada perubahan. Matanya mengerjap menitikkan sebulir air mata penuh harapan. Hanya untuk sebuah nama yang ingin ia hilangkan noda jijik…

Baca Lagi

CAHAYA YANG HILANG

Oleh: Anna Noor Fatikhatun Zulfa Kala itu  tepatnya dua tahun yang lalu, ketika Aku  masih duduk di bangku SMA, konon kata orang-orang merupakan masa yang sangat menyenagkan dan indah. Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa, kemarin Aku masih anak kecil yang manja, kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang harus mandiri. Masa SMA yang jauh…

Baca Lagi
Korupsi

“TIKUS BERDASI”

Karya: Arifa & Naila   Disebuah ruangan kecil berukuran 45 cm dengan nuansa cream yang mencolok sudah cukup bising dikarenakan ocehan para makhluk kecil berkaki empat. Mereka sering berjalan dengan menyusuri loteng, genting dan menginjak kayu yang sudah rapuh tapi tak kunjung rubuh. Itu semua mereka lakukan seolah-olah mereka sedang memantau keadaan negaranya. Para makhluk…

Baca Lagi