Tirani Rindu

hug

Oleh: Rosyaqoh Hawa Bahhar Ilma Ala’

Kita sama-sama tak berdaya nya
Tatkala huruf huruf nama mukim di kepala
Kaulah, waktu yang diterjemah serapah rindu
Seperti jantung, cinta ini hidup dalam detak
Seperti nadi, rindu ini semayan dalam denyut

Mungkin, rindu kita adalah yang paling serakah
Dari kerinduan para pungguk
Yang tekun memunguti sisa-sisa malam
Demi temunya kepada rembulan

Mungkin, rindu kita adalah yang paling sembunyi
Dari bahasa rindu para penyair
Yang mengutus segala kata
Demi rindu yang paling jarang terbaca

Mungkin, rinduk kita adalah yang paling baka
Dari para kerinduan petangis cinta
Yang kian jadi buta
Demi rindu yang senantiasa kelana

Dalam rahasia; jeda sekian hela
Tatkala rindu jadikan kita lupa
Bahwa takdir juga kuasa
Dan kita selalu kembali tak berdaya

September, 2022
(di ilhami dari kisah Layla dan Majnun)

Baca Juga:  Forum Kajian Kitab (FKK) kembali adakan acara kajian rutinan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *