Ukm JQH Adz-Dzauq Sukses Gelar Majelis Shalawat dan Festival Al-Banjari Perdana, Ini Kata Para Peserta

Peserta Festival Banjari

Sarang, Narasi Garda Pena– Peringati hari lahir yang ke-10, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jam’iyyah Qurra’ wa Al-Huffadz (JQH) Adz-Dzauq sukses gelar Majelis Shalawat dan Festival Banjari tingkat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mengusung tema “Menggemakan Shalawat, Menginspirasi Generasi Muda Melalui Seni Al-Banjari”, acara diselenggarakan di Sport Center (SC) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang pada Kamis Siang hingga Jum’at dini hari (20-21/2). Perlombaan ini dinilai oleh beberapa anggota Asosiasi Dewan Juri Festival Al-Banjari Area Jawa Tengah dan Jawa Timur, yakni Cak Farid dari Surabaya, Cak Syu’aib dari Mojokerto, dan Cak Abdul Wahib dari Rembang.

Grub Hadrah JSA Sarang berhasil keluar menjadi Juara 1 dengan nilai 96,5. Fikri, selaku perwakilan grub merasa bahagia dengan penobatan juara tersebut, “Pastinya kami bahagia dengan menjadi nomor satu dalam perlombaan kali ini,” ucap Fikri. Ditanya mengenai persiapan, Fikri merasa tidak ada persiapan khusus, “sebenarnya, kami ini kurang persiapan karena sulitnya mengumpulkan anggota karena memiliki kesibukan masing-masing, kalau ditanya soal persiapan, ya sekitar 3-4 hari,” Jawabnya.

Cerita menarik datang dari grub Bilqis Islamic Center Semanding, Tuban yang terdiri dari anak Madrasah Tsanawiyyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). “Kami ini merupakan sanggar yang terbentuk beberapa tahun lalu waktu pandemi, dan dengan mengikuti perlombaan ini, kami ingin menambah pengalaman dan jam terbang anak-anak,” tutur ketua Sanggar. “Andaikan tahun depan diadakan perlombaan lagi, saran kami agar saat setiap grub yang selesai tampil langsung mendapat nilainya dibalik sertifikat, agar menghilangkan subjektivitas juri,” tambahnya.

Peserta terjauh berasal dari UKM As-Syauq Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus dengan nama Hikmatus Shalawat. Iyyan selaku pendamping mengatakan bahwa ini perlombaan pertama kali mereka, “Kami ini berasal dari UKM Kampus juga seperti penyelenggara, dan ini merupakan perlombaan pertama kali kami, tentunya kami ingin menambah jam terbang serta ingin tahu euforia ikut lomba itu seperti apa,” ucapnya. Iyyan juga berharap tahun depan perlombaan seperti ini terlaksana kembali di Sarang. “Semoga tahun depan perlombaan ini kembali diselenggarakan, dan kami siap untuk berpartisipasi kembali,” tambahnya. Dalam pelaksanaan lomba, iyyan merasa sound yang dipakai sering mengalami perubahan, “mungkin tahun depan untuk sound bisa dipakemkan lagi setelannya,” kritik iyyan.

Baca Juga:  Sema akan Sahkan Tiadanya Pemilu Raya dalam UUD Kemahasiswaan

Menanggapi kritik yang ada, Zidan Thoriqul Aziz ucapkan mohon maaf, “Soal sound yang kami ambil itu seringnya dipakai di outdoor,dan perlu penyesuaian jika sound dibunyikan di dalam ruangan, karena suara pasti memantul sesuai konstruksi bangunan yang ada. Kalau soal penilaian yang dilayangkan oleh grub Bilqis Islamic Center, memang, dalam beberapa perlombaan besar, saat peserta selesai tampil langsung mendapatkan nilainya. Kami terima kritik yang ada dan akan kami benahi kembali di tahun depan, ya mungkin karena ini Fesban pertama kali yang kami adakan,” Jawab ketua yang akrab dipanggil Zidan.

Perlombaan ini diikuti 22 grub hadrah dari berbagai daerah, sayangnya satu grub gugur karena tidak dapat hadir pada perlombaan. Dalam menyelenggarakan acara ini, JQH Adz-Dzauq berkolaborasi dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAI Al-Anwar dan beberapa perwakilan UKM lain. Kegiatan ini di sponsori oleh Semen Gresik, Batik Tulis Pasucen, Anjani Studios, Kopi Original Santri, Bengkel Las Lumintu, SR Rajawali Snack Sedan, Madu Kikuk, Ozi Percussion, SAG Sarang Official, dan Dieng Tropy Wonosobo.

Oleh: Wahib Umar dan Yoga Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *