Gelar Pelatihan Literasi Qur’ani: HMP IQT Ajak Mahasiswa Prodi IQT Menulis, Datangkan 3 Pembicara – Penulis Aktif di Website-.
Sarang-Narasi Garda Pena-Himpunan Mahasiswa prodi (HMP) Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT)- gelar pelatihan literasi Qur’ani dengan tema “Membangun Jiwa Literasi, Mengembangkan Potensi Diri”. Sabtu 4 maret 2023 kegiatan berlangsung pukul 14:00, bertempat di lantai 3 ruang 9 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang. Diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi delegasi setiap kelas Prodi IQT. Bersama tiga pembicara-mahasiswa mahasiswi STAI, tercatat aktif menulis di website-.
Tujuan diadakan acara tersebut untuk mewadahi minat para mahasiswa terlebih dalam hal tulis menulis di media massa online, di mana konsen pelatihan literasi ini sasarannya adalah mampu menulis dan tembus di media-media keislaman seperti Harakatuna, Alif.id, Hidayatuna dan lain sebagainya. Selain itu, untuk memotivasi para mahasiswa agar lebih bersemangat untuk menulis dan berliterasi dengan mendatangkan beberapa mahasiswa yang sudah berhasil menulis dan tembus di media-media online keislaman.
Seluruh peserta yang hadir berantusias dalam mengikuti acara tersebut. Bersama faidl Fasyani-pembicara 1-, Muthoharoh-pembicara 2-, Uta Panandang-pimbicara 3- dan dimoderatori oleh Zainal Arifin, untuk mengisi alurnya kegiatan. “Lingkunganpun mempengaruhi minat terhadap literasi yang dibutuhkan untuk menulis”. ucap pembicara satu dalam kesempatan sharing-sharing pengalaman. Menulis haruslah berproses sejak dini, terlebih media digital yang telah menyediakan ruang menulis bagi siapa saja yang berminat. “ Tulisan yang tertolak hanyalah hal yang wajar” tutur pembicara kedua. Adanya terus menerus dalam menulis akan lebih memudahkan seseorang, tentunya lebih terbiasa. Lanjut dengan pembicara ketiga, memiliki kesan dalam menulis guna mewujudkan keinginan para dosen. Mengingat para dosen STAI yang menginginkan mahasiswa mahasiswinya dapat menulis, bahkan berlanjut hingga ke website-wibsite yang ada. “Menulislah agar kau punya sejarah”, imbuhnya dalam forum tersebut.
Seusai para pembicara berbagi pengalamannnya tentang menulis di website, moderator membuka sesi tanya jawab terhadap audience. Salah satu peserta mengajukan pertanyaanya, bagaimana perspektif jiwa literasi menurut para pembicara?. Seberapa kuat kita menangkap permasalahan yang ada di sekitar kita. Argument pembicara 1. Peka terhadap lingkungan sekitar, akan menambah wawasan yang berlanjut dengan munculnya ide-ide yang ada. Lanjut dengan argument dari pembicara 2“perasaan mendalam tentang hal literasi. Berangkat dari dengan banyaknya membaca lalu menulis”. Disusul dengan argument dari pembicara ke 3 “Cara membangun peradaban yang ada”. Adanya jiwa literasi diharapkan dapat berinteligensi terhadap membaca dan menulis”.
Abdullah Zaeni selaku ketua panitia pelaksana ketika diwawancarai menyatakan harapan untuk ke depannya usai dilaksanakan kegiatan seminar tersebut yaitu ingin tulisan mahasiswa Prodi IQT STAI Al-Anwar dapat bersaing dan memenuhi media keislaman.
“Semoga ke depannya literasi dan karya tulis jemari mahasiswa IQT STAI Al-Anwar mampu bersaing dan memenuhi media-media keislaman khususnya dan berkontribusi di jurnalistik umumnya,” ungkap Zaeni.
Setelah usai sharing-sharing kegiatanpun telah dipenghujung waktu. Acara ditutup dengan doa kafaratu al-Majlis. Berlanjut dengan sesi foto bersama dengan para pembicara. (Umislfyh/st.mkmnh)