Sinergitas Potensi Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Term Islam Kontemporer
Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, gerakan feminisme diharapkan bisa membantu mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Hal ini bisa diwujudkan melalui gerakan-gerakan atau program pemberdayaan. Misalnya, program yang mengadvokasi hak perempuan yang menjadi korban kekerasan dan pelecehan, perempuan yang terinfeksi HIV X, perempuan disabilitas, perempuan janda, dll. Juga melalui kegiatan-kegiatan produktif yang meningkatkan perekonomian keluarga seperti usaha kerajinan, laundry, pelatihan tata boga, dan lain-lain. Dengan demikian, potensi perempuan memiliki wadah sendiri untuk bisa berkembang dan tetap eksis, tanpa harus bersaing dan setara dengan laki-laki secara absolut dan mengabaikan sisi biologisnya. Sehingga potensi perempuan bisa bersinergi dengan memberikan manfaat dalam program pemberdayaan masyarakat.
Simpulan
Peran perempuan dalam Islam kontemporer perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini didasarkan pada dalil-dalil yang menyatakan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam hal keterampilan atau otoritas kepemimpinan. Dalam menerapkan otoritas tersebut, perempuan harus memperhatikan situasi dan kondisi, baik ketika berhubungan dengan sesama gender maupun dengan gender yang berbeda. Selain itu, dengan adanya gerakan-gerakan feminisme, perempuan seharusnya mengarahkan dan memanfaatkan semangat feminisnya untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan atau program-program pemberdayaan. Dengan demikian, potensi perempuan dan pemberdayaan masyarakat dalam Islam kontemporer dapat bersinergi
Oleh: Nur Qudsiyah


