Dusta

adam hawa

Apakah kau lupa di mana kita saling bercerita
Tentang kisah adam dan hawa yang dipisahkan untuk menebus kesalahan?
“Rindu dendam hawa kepada adam sebesar apa ya? “
“Tentu saja menggebu”
Kau mendekapku dengan erat
“Aku tidak mau kita seperti mereka, aku ingin terus bersamamu”
Aku tersenyum, mengelus kepala dan membelai rambut mu.

Kupikir itu adalah setia ternyata dusta,
Terpukul, terjatuh ke lembah duka,
Mimpi terhapus, harapan pupus,
Di antara reruntuhan kepercayaan.

Sekarang coba kau lihat kembali,
Ruang hampa yang pernah kau singgahi,
Tersembunyi luka yang tak terlihat indrawi,
Tak berdarah dan terus menggerogoti,
Kenapa tak kau goreskan saja belati?
Agar raga punya alasan menangisi.

Kesedihan terus mengalir,
Senyum tak berani hadir,
Karena hati terbakar janji, mati.

Oleh: Muammar Abdullah

Baca Juga:  KUTILANG KEPALANG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *