PSM Ekantika Voice Al-Anwar Raih Gold Medal dalam 11th Sapta Gita Choral Festival
Sarang, Narasigardapena-Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Ekantika Voice Al-Anwar (EVA) berhasil menyabet medali emas dalam 11th Sapta Gita Choral Festival (SGCF). Acara festival paduan suara ini diadakan oleh Sapta Gita Jaya Choir pada Rabu (14/5) sampai Sabtu (18/5) di Universitas Semarang.
Salah satu anggota PSM EVA, Ahmad Alimurtadho mengatakan bahwa rombongan anggota PSM EVA yang mengikuti 11th SGCF bertolak dari Sarang pada Selasa (14/5) sore. Sesampainya di Semarang, mereka beristirahat dan melakukan beberapa latihan persiapan.
“Jadi, lombanya itu tiga hari, (tanggal) 15, 16, 17 (Mei). Kita (anggota PSM EVA, red) itu naik pas tanggal 16,” ucapnya.
Pengumuman para pemenang 11th SGCF dilaksanakan pada Sabtu (18/5) malam. PSM EVA meraih peringkat tiga dalam kategori Pop/Jazz. Sebagai penghargaan, PSM EVA mendapatkan medali emas dan sertifikat.
“Juara dua sama tiga itu dapat medali emas sama sertifikat. Kalau juara satu dapat piala juga. Yang juara dua itu dari UNDIP (Universitas Diponegoro, red). Juara satunya Lentera Kasih,” ujar Ali yang mewakili PSM EVA menerima penghargaan tersebut.
Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan, PSM EVA menduduki peringkat tiga kategori Pop atau Jazz dengan nilai 80,35. Peringkat dua kategori tersebut diraih oleh Youth Diponegoro University Female Choir dengan nilai 83,32, sedangkan peringkat pertama diraih oleh Lentera Kasih dengan nilai 84,53.
Terdapat tujuh kategori dalam 11th SGCF, yaitu Children Choir, Teenager Choir, Mixed Youth Choir, Pop/Jazz Choir, Mixed Choir, Folklore Choir, dan Religion Choir. Perlombaan paduan suara ini sebelumnya bernama Lomba Paduan Suara Sapta Gita Jaya Universitas Semarang, kemudian nama tersebut di pagelaran ke-11 kali ini menjadi 11th Sapta Gita Choral Festival Semarang University.
Sebelumnya, PSM EVA menggelar konser Metanoia #03 pada Selasa (7/5) lalu. Konser ini merupakan konser pra-kompetisi sekaligus semacam gladi bersih sebelum berkompetisi dalam 11th SGCF di Semarang sepekan setelahnya.
Reporter: Abdalwahab Mujtaba