Diskusi JIHAD HMI STAI Al-Anwar Dorong Mahasiswa Melek Politik
Organisasi mahasiwa eksternal HMI (Himpunan Mahasiawa Islam) STAI Al-Anwar menggelar diskusi gabungan pada Minggu (2/11) pukul 14.00 WIB. Diskusi yang berlangsung di Auditorium Gedung Maimoen Zubair tersebut bertajuk Ngaji Ahad (JIHAD) dengan mengusung tema “Membangun Kesadaran Politik Generasi Muda untuk Kehidupan Bernegara yang Lebih Baik.” Diskusi ini dipimpin oleh Hikmal Abdullah sebagai pemantik dan dihadiri oleh beberapa kader HMI putra putri, serta dua kader PMII sebagai tamu undangan.
Diskusi bertajuk JIHAD dengan tema besar politik ini merupakan program kerja dari salah satu unit bidang di HMI, yaitu PTKP (Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Kepemudaan) yang bertujuan untuk memberi pemahaman politik kepada mahasiswa STAI Al-Anwar agar melek terhadap dinamika politik, baik yang ada di lingkungan internal maupun eksternal kampus.
“Tujuan diadakanya diskusi politik ini, berangkat dari kondisi mahasiswa di lingkungan STAI Al-Anwar yang minim pemahaman terkait politik. Harapanya dengan diadakanya diskusi ini mahasiswa dapat memahami politik sehingga mampu membangun kesadaran dan melek terhadap dinamika perpolitikan yang ada.” ujar Ruyyan, salah satu pengurus bidang PTKP HMI.
Sementara itu, Hikmal selaku pemantik diskusi, sangat mengapresiasi diskusi yang berlangsung dengan lancar. Namun, ia juga memberikan kritik kepada anggota diskusi karena kurangnya mempersiapkan bekal materi sesuai dengan tema yang diusung. Ia berharap, diskusi berikutnya dapat lebih fokus pada pertarungan ide dan gagasan dibanding sekadar perang retorika.
“Diskusi yang berlangsung sudah bagus, tetapi mungkin untuk pertemuan selanjutnya para peserta bisa lebih mempersiapkan materi agar suasana diskusi lebih aktif. Saya juga berharap untuk diskusi ke depan lebih fokus pada perang ide, bukan sebatas retorika.” jelasnya.
Adam Hariri, Ketua HMI Komisariat Al-Anwar tidak menampik terkait kritik yang disampaikan oleh Hikmal. Ia menilai bahwa membentuk budaya literasi itu bukanlah sesuatu yang mudah, dan masih menjadi PR bersama. Dia juga berharap dengan diadakanya diskusi ini, bukan saja menjadi pemahaman terkait tema yang di usung yaitu politik melainkan dapat dijadikan sebuah pondasi awal untuk membangun sebuah budaya literasi yang menurutnya masih rendah di lingkungan kampus STAI Al-Anwar ini.
“Membentuk budaya literasi itu bukanlah suatu hal yang mudah, dan itu masih menjadi PR kita semua. Saya berharap, melalui diskusi ini, selain menambah pemahaman tentang politik, juga dapat menjadi pondasi awal untuk membangun sebuah budaya literasi yang masih rendah di lingkungan kita.” tegasnya.
Diskusi gabungan bertajuk JIHAD tersebut berlangsung dengan lancar dan ditutup oleh MC pada pukul 16.00 WIB. Diskusi ini direncanakan akan diadakan sebulan sekali dengan tema yang berbeda-beda. Pihak pengurus juga berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi agar setiap pelaksanaan diskusi berikutnya menjadi lebih baik dari diskusi-diskusi sebelumnya.


