Komparasi 3 Novel tentang Perempuan dalam Tradisi Sastra Indonesia bersama UKM Forum Ahadan
Sarang, Narasi Garda Pena – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Ahadan STAI Al-Anwar Sarang mengadakan diskusi umum pada 24 November yang membahas tentang Perempuan dalam Tradisi Sastra Indonesia. Acara ini diisi oleh Ali Ja’far, S.Hum., MA. dan diselenggarakan di Perpustakaan STAI Al-Anwar. Diskusi dimulai pukul 14.00 WIB dan dihadiri oleh sebagian besar anggota Forum Ahadan serta mahasiswa dan mahasiswi STAI Al-Anwar Sarang.
Diskusi ini sangat menarik karena membahas sastra perempuan. Pemateri memulai diskusi dengan membahas narasi dalam Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, dan Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan. Ia menjelaskan mengenai novel-novel tersebut satu per satu.
Setelah menjelaskan tiga novel tersebut, dosen yang akrab disapa “Pak Ja’far” tersebut membahas sejarah sastra perempuan di Indonesia. “Sebagaimana sejarah yang didominasi oleh laki-laki, pada abad ke-20 tidak ada penulis perempuan yang merepresentasikan diri mereka melalui tulisan. Cerita tentang perempuan ditulis oleh laki-laki. Namun, abad ke-21 ditandai dengan kemunculan penulis perempuan dan kebangkitan feminisme dengan slogan ‘My body is my choice’ yang mengubah paradigma sastra di Indonesia,” ujar Ali Ja’far.
Setelah materi disampaikan, sesi tanya jawab dimulai. Mahasiswa dan mahasiswi aktif memberikan tanggapan dan pertanyaan tentang sastra perempuan. Salah satu pembahasan penting adalah tentang feminisme, yang mengkritik ketimpangan gender, stereotip, dan dominasi patriarki, serta mendorong pemberdayaan perempuan.
Diskusi berakhir dan ditutup dengan salam oleh pemateri. Ketua UKM Forum Ahadan STAI Al-Anwar Sarang, Saudari Umi Kulsum, mengatakan bahwa acara ini berjalan lancar tanpa kendala berarti. Meskipun acara tidak dimulai tepat pukul 14.00 WIB, secara keseluruhan acara berjalan dengan baik.
Reporter: Siti Nurfaizah