HMP PGMI Sambut Hari Guru Nasional dengan Beragam Acara
Sarang, Narasi Garda Pena– Momen Hari Guru Nasional (HGN) dimeriahkan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah (PGMI) dengan menggelar berbagai event. Serangkaian acara tersebut diselenggarakan di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang dan berjalan selama dua hari pada (24-25/11).
Seremonial acara pembukaan dilaksanakan sebagai tanda dimulainya acara Hari Guru Nasional pada Minggu, (24/11) dengan menggelar kuliah umum. Seminar tersebut dihadiri oleh mahasiswa STAI Al-Anwar khususnya mahasiswa Program Studi (Prodi) PGMI dan beberapa civitas academica STAI Al-Anwar.
Kuliah Umum dengan tema “Keamanan dan Etika Digital dalam Pendidikan: Tanggung Jawab Guru di Era Teknologi” itu disampaikan oleh Dr. Ahwy Oktradiksa, S.Pd.I., M.Pd.I., yaitu sekretaris umum Asosiasi Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Indonesia dan dimoderatori oleh salah satu dosen STAI Al-Anwar, Aji Pangestu, M.Pd.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Prodi PGMI, Zainal Arifin, M.Pd. menyampaikan bahwa tema tersebut berkaitan dengan maraknya penipuan di era sekarang dan penduduk muslim di Indonesia menjadi penyumbang hoax tertinggi di media digital.
“Tema pada acara kali ini bukan tanpa alasan melainkan karena maraknya penipuan menggunakan teknologi mutakhir. Di Indonesia penduduk muslim menjadi penyumbang penyebaran hoax dan pengujar kebencian tertinggi di media digital, sehingga penggunaan teknologi harus dikawal di kalangan anak sekolah,” tutur Zainal.
Di sisi lain, Mahfud Khoirul Ikhsan, Ketua Acara HGN mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan peringatan Hari Guru Nasional. Menurutnya acara kali ini ada peningkatan melihat dari antusiasme peserta dan apresiasi dari para dosen.
“Melihat semangat dan apresiasi yang luar biasa dari seluruh peserta dan dari para dosen, saya merasa bangga dan terharu. Kesuksesan acara ini adalah hasil kerja keras bersama dan semoga menjadi inspirasi untuk terus memuliakan profesi guru,” kata Mahfud.
Event lain dalam rangka memperingati HGN adalah Forum Diskusi dan Festival HGN yang terlaksana pada Senin, (25/11). Forum diskusi tersebut berlangsung selama dua jam setengah dari pukul 9.45 sampai 11.50 WIB. Diskusi yang mengusung tema “Dilema Jadi Guru, Mulia tapi Rentan Merana” itu diikuti oleh beberapa delegasi mahasiswa Prodi PGMI.
Salah satu panitia, Maulidah Kamiliyyah Muthi’, menyampaikan bahwa tema tersebut diambil karena melihat maraknya kasus kriminalisasi yang terjadi pada guru di Indonesia.
“Latar belakangnya adalah karena pada zaman sekarang sering kali terjadi kasus kriminalisasi terhadap para guru,” ujar Maulidah.
Delegasi kali ini berjumlah dua puluh mahasiswa/i yang diambil dari perwakilan kelas dimulai dari semester tiga sampai semester lima. Forum diskusi tersebut dimoderatori oleh Fina Ainun Naja, mahasiswi aktif STAI Al-Anwar. Di sisi lain, dalam acara tersebut, Bisri Musthofa, M.Pd. selaku dosen STAI Al-Anwar berkesempatan menjadi penengah acara forum diskusi.
Sementara itu, berbagai penampilan festival turut serta digelar. Selain untuk memeriahkan acara HGN, festival itu juga sebagai penutup acara HGN yang telah berlangsung selama dua hari berturut-turut. Berjalannya acara tersebut dipandu oleh Selfia Anggraeni dan Dimas Bagus Adi Saputra sebagai Kang dan Mbak Yu PGMI yang terpilih pada acara Wana Karya tahun lalu.
Sejumlah penampilan tersebut adalah drama dan puisi yang ditampilkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Saroengan, berbagai lagu yang dinyanyikan oleh UKM Musik Al-Farabi, dan Tari dari HMP PGMI itu sendiri. Yang tak kalah menariknya dalam penutupan HGN tersebut adalah penampilan musik dari beberapa dosen STAI Al-Anwar.
Sejumlah dosen tersebut adalah Luthfil Anshori,Lc., MTh.i., Danang Setyo Pambudi, S.Pd., M.Si., Bisri Musthofa, M.Pd., dan Muhammad Nur Arifin, . Luthfil mengajak peserta untuk bersama menyanyikan lagu man ana dan Ma’a as-Salamah guna dipersembahkan kepada guru-guru khususnya Syaikhina Maimoen Zubair.
“Mari kita bersama-sama menyanyikan lagu dengan penuh hormat untuk memperingati jasa para guru kita khususnya Syaikhina Maimoen Zubair,” tutur Luthfil.
Acara berlangsung selama dua jam lebih mulai pukul 14.00 dan berakhir pukul 16.20 WIB.
Reporter: Naila Khozainul Muna