Kementerian Agama RI Gelar Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional 2024
Jakarta, Narasi Garda Pena– Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, Kementerian Agama Republik Indonesia adakan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (DIKLATPIMNAS) di Hotel Luminor, Pacenongan, Jakarta. Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai hari Minggu (20/10) hingga Selasa (22/10). Sekitar 86 perwakilan Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (DEMA PTKI/PTKIN) dari berbagai kampus diundang dalam acara ini.
Pada hari pertama, Minggu (20/10), para peserta mengumpulkan tulisan atau artikel tentang “Kepemimpinan Nasional dalam Menyongsong Indonesia Emas” yang telah ditugaskan sejak 9 Oktober 2024. Acara dimulai pada pukul 19.30 WIB. Terdapat dua materi yang disampaikan pada hari pertama. Materi pertama adalah “Kepemimpinan Transformatif Mahasiswa” disampaikan oleh Prof. Dr. Abu Rokmad, M.Ag., Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., dan Nur Shoib, S.H.I., M.H. Setelah materi pertama selesai, acara dilanjut dengan materi “Mahasiswa dan Kepemimpinan Nasional” yang dipaparkan oleh Doktor Ilmu Politik Universitas Queensland Australia, A. Khoirul Umam.
Pada hari kedua, Senin (21/10), terdapat 5 materi yang disampaikan oleh beberapa narasumber. Penyampaian materi pada hari kedua diawali oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Ulil Abshar Abdalla dengan materi “Wawasan Keislaman dan Kebangsaan: Islam, Pancasila dan NKRI”. Pada pukul 10.00 WIB, acara dilanjut dengan materi “Anak Muda dan Teknologi Digital: Peluang dan Tantangan” yang dipaparkan oleh Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama (Menag) RI, Muhammad Nuruzzaman.
Setelah istirahat, salat, dan makan (ishoma), kegiatan dilanjutkan dengan dua materi, yakni “Desiminasi Moderasi Beragama di Media Sosial” dan “Teknokrasi dan Manajemen Karir”. Kedua materi ini masing-masing dipaparkan oleh H. Wibowo Prasetyo dan Sumantri Suwarno. Sebelum acara pada hari kedua ditutup dengan materi terakhir, panitia mengadakan diskusi panel guna agar para peserta dapat saling sharing mengenai sistem antar kampus. Seusai diskusi, acara dilanjutkan dengan materi oleh Ketua Umum PP Gerakan Pemuda (GP) Anshor, Addin Jauhari.
Bertepatan dengan Hari Santri, acara pada hari ketiga, Selasa (22/10), dimulai dengan Apel Hari Santri Nasional yang dihadiri oleh Menteri Agama, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., di Tugu Proklamasi. Dalam pidatonya, Prof. Nasaruddin menjelaskan bahwa Hari Santri ialah milik semua golongan yang mencintai Tanah Air.
“Hari Santri bukanlah milik santri dan pesantren saja. Hari Santri adalah milik semua golongan, milik semua elemen Bangsa yang mencintai negaranya,” ucap Prof. Nasaruddin.
Seusai apel, acara dilanjutkan dengan materi “Menatap Indonesia Emas 2045” yang disampaikan oleh Anastasia mulai pukul 16.00 hingga 18.00 WIB. Untuk memanfaatkan waktu yang ada, panitia juga mengisi kegiatan dengan diskusi panel dua kali dan Forum Group Discussion (FGD) yang disertai rekomendasi. Serangkaian kegiatan ini ditutup pada Selasa (22/10) petang oleh Nur Shoib, S.H.I., M.H. selaku Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Sarana dan Prasarana (Sarpras) dan Kemahasiswaan PTKI.
Hadir sebagai perwakilan (Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang, Nurul Hikmah merasa senang bisa menambah pengalaman mengenai kepemimpinan. Ia juga mendapat banyak relasi dari berbagai universitas.
“Saya merasa senang bisa hadir dalam acara ini. Tentunya, (saya) dapat tambahan wawasan tentang kepemimpinan dan juga mendapat banyak relasi, baik dari PTKI maupun PTKIN dari berbagai kampus,” ucap Hikmah.
Ia berharap, ke depannya acara seperti ini bisa lebih divariasikan lagi. Hikmah juga berpandangan bahwa acara seperti ini sebaiknya diadakan setiap tahun, bukan lima tahun sekali.
“Saya menganggap acara ini penting bagi para mahasiswa, terlebih bagi para pengurus DEMA agar estafet kepengurusan dapat berjalan dengan baik dan lebih berkembang” tambahnya.
Ketua DEMA STAI Al-Anwar Sarang, Nur ‘Alamin mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Ia juga berharap delegasinya dapat menyalurkan ilmu yang didapatkan kepada para mahasiswa di lingkungan STAI Al-Anwar Sarang.
“Harapan saya, semoga perwakilan DEMA STAI Al-Anwar Sarang yang kami delegasikan dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang lebih baik dan dapat menjadi pelopor atau inisiator kepada para mahasiswa STAI Al-Anwar Sarang,” tutur ‘Alamin. Acara DIKLATPIMNAS ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan militansi mahasiswa terhadap agama, bangsa, dan negara. Selain itu, peserta diharapkan dapat memahami konsep kepemimpinan nasional yang berlandaskan nilai-nilai keislaman. Pelatihan ini juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang tantangan dan ancaman yang akan dihadapi generasi muda di masa mendatang sehingga para peserta dapat mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang berintegritas.
Oleh: Tim Reportase LPM Garda Pena