Kopertais Wilayah X Jawa Tengah: Standar Kualifikasi PTKIS dan PTKIN Sama Tidak Ada Jaminan.
Sarang, Narasi Garda Pena – Bertempat di Gedung Maimoen Zubair, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang melangsungkan Rapat Senat Terbuka dengan agenda Wisuda Sarjana ke-VI pada Sabtu, 18 Maret 2023. Acara diikuti oleh semua civitas akademika STAI Al-Anwar dan para tamu undangan; baik Menteri Agama dan tokoh penting lainnya.
Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag, selaku Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) wilayah X Jawa Tengah turut menghadiri undangan untuk mengucapkan selamat dan memberi semangat terhadap para wisudawan STAI Al-Anwar.
Ketika ditanya wartawan STAI Al-Anwar terkait standar kualifikasi antara perguruan tinggi negeri dan swasta ia mengaku sama dan tidak ada jaminan. Semua perguruan tinggi menurutnya harus punya kompetisi untuk membangun kualitas masing-masing.
“Standar kualifikasi yang dilakukan antara perguruan tinggi negeri dan swasta itu sama, jadi tidak ada jaminan. Maka semua perguruan tinggi harus punya kompetisi, membangun kualitas masing-masing. Dengan aplikasi yang bagus, manajemen waktu bagus, dan proses-proses pembelajaran sampai lulus dikendalikan dengan baik. Itulah yang akan menjadi jaminan,” terangnya kepada wartawan.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa dunia sekarang terbuka luas. Tidak ada batas antara perguruan tinggi negeri dan swasta apabila semuanya terbuka dengan kebijakan-kebijakan yang diambil.
“Jika proses-proses penjaminan mutu mulai dari evaluasi semuanya bagus dengan mengambil pola didik asuhan yang tepat, maka bagi kampus swasta tidak punya alasan. Semuanya punya peluang sama. Di lain kesempatan, saya minta terhadap perguruan tinggi swasta atau negeri untuk selalu terbuka meskipun problem-nya beda. Dunia sekarang ini itu unlimited, semuanya ada di genggaman hingga tidak akan ada yang membedakan antara kota, desa bahkan negeri atau swasta,” imbuhnya.
Sebagai pembina mutu, Kopertais juga memiliki pengaruh terhadap peningkatan peran pembinaan PTKIS. Pembinaan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan arahan dan pemberian program-program tambahan seperti pendampingan penyusunan penguatan akreditasi, mengadakan pelatihan bagi kualitas dosen dan bagaimana membuat evaluasi yang baik.
“Pertama, dari kami memberikan arah karena ada dari petugasnya yang kurang maksimal. Kedua, kami memberikan progam-progam tambahan, misalnya pendampingan penyusunan penguatan akreditasi, mengadakan pelatihan bagi kualitas dosen dan bagaimana membuat evaluasi yang baik. Itu semua kami lakukan,” tegasnya.
Kopertais juga bertugas koordinatif dalam membantu DIKTIS terkait pembinaan mutu. Hal tersebut misalnya terkait pengajaran dosen dan mahasiswa yang tidak bisa disamakan dan adanya komunikasi ke pusat (Jakarta) walau dengan anggaran sendiri.
“Kopertais itu bersifat koordinatif, apabila program sinergis itu lebih baik. Misalnya, bagaimana pengajaran dosen terhadap mahasiswa itu tidak bisa disamakan. Inilah fungsi koordinatif, termasuk juga komunikasi ke Jakarta walaupun anggaran sendiri, di Kopertais tidak ada,” jelasnya.
Terkait STAI Al-Anwar sebagai kampus yang berbasis pesantren, ia mengungkapkan kualitas yang telah ada harus dijaga dan harus ditingkatkan baik dari capaian publikasi, dokternya dan prestasi mahasiswanya. Terakhir ia juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan STAI Al-Anwar.
“Kualitas ini harus tetap dijaga. Capaian publikasi yang telah diteliti STAI Al-Anwa, sebagai kampus yang berbasis pesantren, harus dikuatkan. Tapi jangan lupa citasinya harus ditambah karena masih belum maksimal. Dokternya harus dipacu dan mahasiswanya juga begitu, dari segi prestasi sudah bagus walaupun lebih variatif itu lebih baik. Anyway, selamat untuk teman-teman yang ada di STAI Al-Anwar.” Ujar Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag.
Reporter: Ahmad Zakki Musyarrof dan M. Aminuddin Sihab
