Mengenal Jurnalistik bersama LPM Garda Pena STAI Al-Anwar dan Alief Irfan Choiri

Alif Irfan Choiri

Sarang, Narasi Garda Pena – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Garda Pena mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) yang diadakan di auditorium gedung KH. Maimoen Zubair STAI Al-Anwar pada tanggal 11-12 November. Pelaksanaan PJTD yang bertema “Mencetak Jurnalistik Milenial yang Responsif di Era Digital” ini menghadirkan Alief Irfan Choiri sebagai narasumber. Pelatihan ini banyak dihadiri oleh anggota baru LPM Garda Pena maupun mahasiswa selain anggota, karena memiliki daya tarik tersendiri bagi yang ingin menguasai dasar-dasar jurnalistik.

Alief sebagai narasumber menjelaskan pertama kali terkait pemahaman orang-orang mengenai kejurnalistikan. Bahwasanya orang-orang selama ini memahami “kejurnalistikan” itu hanya sekedar wawancara dan reporter saja. Sedangkan Alief menjelaskan bahwa jurnalistik merupakan wadah kepenulisan yang mencakup peliputan, pelaporan peristiwa, penulisan berita, editing, dan publishing melalui media.

Narasumber juga menjelaskan bahwa sebagai alumni LPM pun bisa mengembangkan karir, salah satunya sebagai spesialis hubungan masyarakat, teknisi penyiaran, penulis, editor, dan kreator konten digital yang saat ini digandrungi banyak orang. Berita harus mengandung nilai-nilai yang dijelaskan narasumber, yaitu sebuah berita harus cepat, nyata, penting, dan menarik. Setelah pemaparan materi oleh narasumber, kemudian diadakan sesi tanya jawab.

Narasumber dihadapkan beberapa pertanyaan yang dipaparkan oleh peserta pelatihan. Salah satu pertanyaan yang dipaparkan yaitu bagaimana berita dapat tersampaikan tepat sasaran kepada pembaca? Narasumber menjawab bahwa kita harus mengirimkan naskah berita tersebut kepada media yang sesuai dengan isi berita yang kita tulis. Atau melalui web Bloomberg jika ingin menyampaikan berita bisnis dan pasar, maka akan langsung tepat sasaran kepada konsumen.

Panitia penyelenggara berharap agar peserta dapat menguasai materi kejurnalistikan yang sudah disampaikan oleh narasumber. “Tentunya sebaik-baik mungkin dalam arti senada dengan yang mas Alief sampaikan tadi, peserta dapat membuat berita secara faktual atau bisa dikatakan sesuai realita dengan susunan kata yang sesuai standar berita pada umumnya dan memiliki daya pikir yang kritis dan baik,” tutur Zaki Royyan selaku panitia. Acara pelatihan tersebut selesai pada jam 16.25 WIB dan ditutup dengan sesi foto bersama dengan narasumber.

Baca Juga:  UKM MC Ajak Mahasiswa Berani Bicara di Depan Publik

Penulis: M. As’adurrafiq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *