Menjadi Muslim Yang Baik di Barat dalam “Udkhulu Fi al-Silmi Kaffah”, Begini Tanggapan Gus Nadir

Sarang, Narasigardapena – Pondok Pesantren Al-Anwar 3 Sarang Rembang menyelenggarakan Halaqah Ilmiyah dengan tema “Menjadi Muslim yang Baik di Australia: Cita-Cita dan Realita”. Acara ini menghadirkan KH. Nadirsyah Hosen yang akrab disapa dengan Gus Nadir sebagai narasumber. Halaqah Ilmiyah tersebut diramaikan oleh seluruh santri di musala Pondok Pesantren Al-Anwar 3 Putra pada Sabtu (14/10) malam.
Gus Nadir merupakan mantan Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Faqih Abdul Aziz selaku moderator acara. Selain itu, Faqih Abdul Aziz juga menyebutkan biografi, karya, serta riwayat pendidikan Gus Nadir.
Dalam kesempatan tersebut, beliau berbicara mengenai fenomena Islam di Barat dengan konsep أدخلوا فى السلم كآفة terhadap pandangan non muslim. Gus Nadir memaparkan bahwa sesuatu bisa dikatakan kaffah apabila dilihat dari maqasid (tujuan)-nya bukan dari wasail (perantara). Contohnya adalah kaffah dalam bersiwak. Jika memandang perantaranya, maka membersihkan gigi dengan alat selain siwak dianggap tidak kaffah. Jika memandang dari tujuannya, maka dianggap kaffah.
Setelah beliau menjelaskan fenomena di Barat dan kehidupan orang muslim di Barat, beliau mengakhiri penyampaiannya dengan berpesan kepada semua santri yang ingin menimba ilmu ke Barat.
“Menjadi Islam di Barat itu harus punya ilmu dengan terlebih dahulu memperdalam ilmu dari pesantren,” ucap Gus Nadir.