Kh Aniq Muhammadun Sampaikan Pentingnya Pendidikan

Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Pondok Pesantren Al-Anwar 3 Sarang

Sarang, Narasi Garda PenaPondok Pesantren Al-Anwar 3 gelar peringatan maulid Nabi pada Selasa (17/9) malam. Acara tersebut sekaligus menjadi momen pelantikan pengurus baru masa khidmah 2024/2025 dan ta’aruf santri baru Pondok Pesantren Al-Anwar 3 Sarang. Acara yang diselenggarakan di sport center STAI Al-Anwar Sarang tersebut dihadiri oleh salah satu Rais Syuriah PBNU, KH. Aniq Muhammadun dan beberapa dosen seperti Dr. Muhammad Najib, Lc., M.Th.I., Shokhibun Ni’am, M.Pd., dan Nur As’ad, S.Pd.I.

Dalam sambutannya, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar 3, Dr. KH. Abdul Ghofur, MA. mengaku bahwa KH. Aniq merupakan pamannya karena KH. Aniq menikah dengan adik KH. Maimoen Zubair.

Pembicara acara tersebut, KH. Aniq menyampaikan bahwa Rasulullah sering melakukan puasa pada hari Senin. Ketika ditanya oleh sahabatnya, Rasulullah menjawab fīhi wulidtu wa fīhi bu’itstu yang berarti hari Senin adalah hari Nabi Muhammad dilahirkan dan diutus.

Menurut KH. Aniq, ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul memiliki hubungan dengan pendidikan.

“Dalam membangun sebuah bangsa dan mempersiapkan generasi muda menjadi penerus bangsa, perlu diawali dengan pendidikan yang baik dan cukup” tutur KH. Aniq.

Tidak hanya itu, KH Aniq juga menuturkan tentang pentingnya sebuah pendidikan. Apalagi pada era sekarang, pendidikan sangat diperlukan untuk mengiringi perkembangan zaman yang semakin maju.

“Kenapa pendidikan menjadi penting? Jawabannya adalah laysa al-mar`u yūladu ‘āliman (tiada seseorang yang terlahir dalam keadaan pintar), tidak ujug-ujug pintar,”tegas KH Aniq.

Keterangannya adalah manusia tidak dilahirkan dalam keadaan pintar. Jadi untuk menjadi orang alim harus menempuh pendidikan untuk belajar. KH. Aniq menuturkan bahwa dalam belajar, seseorang harus mempunyai cita-cita yang luhur dan kesungguhan dalam menggapainya, bukan hanya omong kosong belaka.

Baca Juga:  Silat Pagar Nusa STAI Al-Anwar Sabet Gelar Pada Ajang Kejuaraan Internasional

“Ilmu itu tidak bisa diraih dengan santai, dengan tidak melakukan apa-apa. Itu namanya al-jununu fununu. Gila itu macam-macam dan itu salah satunya,” tambah KH. Aniq.

Acara dimulai pada pukul 19.30 dan dibuka dengan salawat bersama yang dilantunkan oleh grup hadrah JQH Adz-Dzauq. Acara berakhir pada pukul 23.00 dan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Aniq.

Reporter: Naila Khozainul Muna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *