Puncak Wana Karya 2023, Joko Supriyanto “seorang guru yang siap mengajar adalah guru yang mau belajar”

Sarang-narasigardapena_HMP PGMI menyelenggarakan harlah ke-5 sebagai perayaan lahirnya HMP PGMI tanggal 5 Mei 2023. Acara bertempat di Ruang Baca Putri mulai pukul 14.00-16.30 WIB. Acara kali ini adalah puncak serangkain acara Wana Karya sepekan kemarin yakni forum diskusi, lomba cerdas cermat, pameran wana karya, dan lomba kang mbakyu PGMI. Acara ini berkonsep seminar dan menghadirkan pembicara dari guru penggerak, lulusan STAI Al-Anwar sendiri, Bapak Joko supriyanto, S. Ag dan ibu Zakiyatun Nisa.

Bapak Joko Supriyanto menerangkan sekilas dari tema Wana Karya kali ini yang berjudul “Wana Karya 2023 Meningkatkan Edupreneurship Mahasiswa Sebagai Agen of Change”. Beliau menjelaskan bahwa ada dua kata inti yakni, meningkatkan edupreneurship dan mahasiswa sebagai agen perubahan.

“Dari beberapa pengalaman saya, cerita dan sumber yang saya baca untuk meningkatan edupreneurship ada empat hal yang perlu dipegang yaitu 1. memahami tujuan kita secara mendalam. Dalam teori Pendidikan, kami percaya bahwa tujuan Pendidikan adalah menyiapkan diri kita untuk lebih siap, apapun kompetensinya, itu dalam rangka membekali kita atau siswa siap dalam lingkungan masyarakat. 2. Pemahaman ekosistem. Untuk bisa meningkatkan edupreneurship kita harus memahami ekosistem. Misal kita ingin menjadi guru, dan tidak jadi guru, kalau kita kurang memahami ekosistem maka kita akan stuck dalam 1 profesi saja. Misal kita ga jadi guru bisa jadi penulis buku, pelatih, kalau di komunitas pelajar nusantara, ragam kompetensi yang dimiliki guru bisa menjadi kontenkreator, narasumber, pembuat film, sangat banyak. Bapak Muhammad Najib, M. Th. I pernah mengatakan di PGMI ini mengemban amanah untuk menyampaikan ilmu apapun yang sulit yang dipelajari dikelas, guna disampaikan ke masyarakat dengan bentuk yang lebih mudah. 3. Tau potensi diri dan pemberdayaan konteks. 4. Berani mengambil tindakan.”

Baca Juga:  Konser Al-Farabi Transoxiana Tahun Ini, Akui Lebih Baik Dari Tahun Sebelumnya

Mahasiswa sebagai agen of change. Saat ingin membuat perubahan besar tidak mungkin seorang diri maka dibutuhkan komunitas yang besar. Yaitu guru-guru, sebab seorang guru yang siap mengajar adalah guru yang mau belajar.

Untuk bisa menjadi agen of change, kita tidak bisa menjadi terjajah, tetapi harus merdeka. Disini esensi kemerdekaan itu bagaimana diri kita bisa mengelola dan menentukan target untuk mengatur diri sendiri. Ada 3 hal yang menjadi pedoman hidup orang merdeka. yakni komitmen pada tujuan, mandiri dalam menentukan cara dan refleksi. Setelah merefleksikan, ada dua hal yang dipegang yaitu apa yang perlu diperbaiki dan apa yang sudah baik dan perlu ditingkatkan.

“Ada Teori perubahan dari sebuah penelitian yang menghasilkan perlunya innovator orang-orang yang mau berfikir, menerima hal baru dari pandangan luar dan menjadi solusi permasalahan yang ada dilingkungan. Para Innovator ini hanya sedikit 2, 25 % dari populasi. Harapannya temen-temen PdGMI bisa menjadi bagian dari 2, 25 % tersebut.”

Ibu Zakiyatun Nisa menambahi tentang pemaknaan Edupreneurship. Edu berkaitan dengan Pendidikan sedangkan Preneurship kewirausahaan. Yang menjadi kewirausahaan adalah Pendidikan.

Agen perubahan ini emang harus kreatif, peka terhadap lingkungan itu yang akan laku. Aplikasi tentang Pendidikan, ruang guru, google classroom. Ki hajar Dewantoro mengatakan bahwa Lembaga Pendidikan harus menuntaskan problem masyarakat. Eduprenurship untuk agen perubahan adalah kematangan berfikir. Keteguhan pendirian itu dari kematangan berfikir. Dari kemampuan kita dalam merencanakan tujuan hidup.

 

Menjadi guru erat dengan belajar. Jadi, menjadi guru tidak mau belajar berarti belum siap mengajar. Perubahan tidak bisa dilakukan tanpa kita merubah diri kita sendiri. Bapak Joko juga menambahi bahwa menjadi agen of change maka kita siap diabaikan, siap ditertawakan, siap dikritik baru kemudian kita diterima.

Baca Juga:  Merindu

Elok Maghfiroh, salah peserta yang hadir menyatakan kesannya mengikuti acara ini.

“seru banget, sayangnya mahasiswa kurang aktif yang berangkat beberapa saja, pesannya teman-teman lebih aktif lagi di acara-acara khususnya PGMI, jangan jadi mahasiswa yg pasif”. (shh/red)

Reporter : Muthoharoh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *