“Talkless and Do More” ala Wisudawan Terbaik

wisudawan terbaik

Sarang, Narasi Garda Pena– Wisuda STAI Al-Anwar ke-VIII selesai diselenggarakan pada Sabtu (5/10) lalu. Gelar lulusan terbaik program studi (prodi) Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir berhasil diraih oleh Muthoharoh, seorang mahasiswi yang kaya pengalaman. Bagaimana tidak, ia mempunyai hobi menulis, membaca, dan travelling. Ia juga tipe orang yang tidak takut tantangan dan suka mencoba hal baru seperti berjualan di sela-sela kesibukan kuliah untuk melatih kemampuan kewirausahaannya. Selain itu, Muthoharoh juga mempunyai rentetan prestasi non-akademik seperti English speech, lomba menulis esai, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila di penghujung karier akademiknya, ia layak menyandang predikat lulusan terbaik dari prodi Ilmu al-Qur`an dan Tafsir dengan predikat cumlaude.

            Awal mula perjalanannya dimulai ketika ia berkeinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Namun, orang tuanya menghendaki agar ia mendalami turāth dan tidak mengambil studi di perguruan tinggi. Kemudian, salah seorang temannya memberi saran untuk mempertimbangkan prodi Ilmu al-Qur`an dan tafsir di STAI Al-Anwar Sarang. Saran ini diberikan karena STAI Al-Anwar Sarang merupakan perguruan tinggi Islam yang berintegrasi dengan kurikulum pondok pesantren. Dengan demikian, ia bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan tetap memenuhi harapan orang tuanya.

            Saat diwawancarai oleh tim dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Garda Pena, ia mengatakan bahwa prodi Ilmu al-Qur`an dan Tafsir di STAI Al-Anwar Sarang pada saat itu belum sebaik dan sebagus kampus ternama seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga ataupun UIN Sunan Ampel. Namun, tahun demi tahun, performa STAI Al-Anwar Sarang dapat dikatakan layak bersaing dengan kampus mana pun. Bagaimana tidak, mayoritas dosen di STAI Al-Anwar Sarang merupakan lulusan Timur Tengah. Kemudian, kurikulum kuliah dan standar pengajuan proposal skripsi di sini juga cukup ketat. Selain itu, STAI al-Anwar Sarang juga memfasilitasi unit kegiatan mahasiswa sebagai penunjang soft skill mahasiwanya. Tujuan dari seluruh program tersebut tidak lain untuk mencetak sarjana yang berkualitas, baik secara akademik maupun non-akademik.

Baca Juga:  Gerakan Literasi Merawat Ekologi: Dari Puisi Untuk Alam

            Menurut Muthoharoh, tantangan terberat yang dihadapinya selama masa perkuliahan adalah perihal skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa. Tantangan itu berawal dari tema yang ia kaji mengenai relasi antara orang Islam dengan non-Islam perspektif maqāṣid sharī’ah yang terbilang cukup sulit. Kemudian, ia dibimbing oleh salah satu dosen yang terkenal perfeksionis agar dapat menghasilkan produk skripsi yang berkulitas. Ia juga diharuskan membuka kitab-kitab klasik sebagai data penelitian. Proses pengerjaan skripsi tersebut cukup membuatnya kewalahan dan sering menangis. Kesulitan ini membawanya pada titik di mana ia hampir menyerah dan ikhlas apabila tidak dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu. Namun, rasa ikhlas dan tawakal tersebut justru mengantarkan Muthoharoh pada penyelesaian skripsinya. 

            Saat ditanya tentang kesannya selama kuliah, ia menjawab bahwa dirinya bangga pernah menjadi bagian dari STAI Al-Anwar Sarang. Banyak dosen yang sangat mendukung dirinya. Selain itu, banyak pula teman dan kakak kelas yang menjadi inspirasi dalam mengembangkan dan mengeksplorasi potensi dirinya.

Pesan yang ingin ia sampaikan adalah “slow but sure” yang artinya “pelan tapi pasti” dan “talkless and do more” yang artinya “kurangi bicara dan kerjakan dengan maksimal”. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menerapkan prinsip tersebut. Pertama, belajar dengan fokus dan maksimal, jangan dibarengi dengan membuka aplikasi chatting dan jangan scroll media sosial. Kedua,buat timeline untuk managing the time. Ketiga,manfaatkan fasilitas internet dan media sosial dengan baik dan bijak. Keempat,ikuti perlombaan untuk mengasah potensi dan membatu mengangkat nama almamater secara tidak langsung. Kelima, mengambil kesempatan magang di mana pun untuk mencari pengalaman.

Oleh: Nur Qudsiyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *