Warnai Ramadan, Suara Merdeka Adakan Gerakan Santri Menulis
Sarang – Dalam rangka mewarnai bulan Ramadan, puluhan santri sekaligus mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar memadati Ruang Baca Putri untuk mengikuti kegiatan bertajuk “Gerakan Santri Menulis” pada Sabtu, 9 April 2022. Dilaksanakan mulai dari pukul 08.00 hingga 17.30 (menjelang berbuka puasa).
Gerakan Santri Menulis (GSM) adalah program tahunan Suara Merdeka Network Semarang yang telah dilangsungkan selama 28 tahun. Kebetulan pada kegiatan GSM ke-28, STAI Al-Anwar menjadi salah satu lokasi pelaksanaannya . Dihadiri oleh beberapa tokoh, seperti Kepala Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Wakil Rektor Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), dan Wakil Bupati Rembang yang juga membuka kegiatan.
Sebagai tuan rumah, Ketua STAI Al-Anwar sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar 3, Dr. K.H. Abdul Ghofur Maimoen, M.A sangat mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Karena di samping memberikan pendidikan menulis, juga kesempatan untuk menjalin silaturahmi.
“Acara ini menjadi acara yang luar biasa. Di samping diselenggarakan tepat saat kita tengah berpuasa, ditambah lagi di depan kita telah hadir Wakil Bupati Rembang, Kemenag Rembang dan Pimpinan Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA),” tutur Gus Ghofur, sapaan akrab Ketua STAI Al-Anwar.
Beliau juga berharap, dengan diselenggarakannya acara ini nantinya bisa menumbuhkan semangat para santri untuk menulis dan memberitakan hal yang berkaitan dengan kehidupan pondok pesantren. “Saya berharap ini menjadi semangat baru para santri untuk menulis,” imbuhnya.
Dalam memperkenalkan materi, Wakil Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara Merdeka, Triyanto Triwikromo menyapa para hadirin dengan sedikit melontarkan beberapa pertanyaan. Dan tidak lupa menjelaskan panjang lebar tentang manfaat dari menulis. Dia menjelaskan bagaimana prosesnya dan apa hasil yang diperoleh ketika telah menghasilkan karya tulis.
“Ternyata, menulis tidak hanya berbicara tentang tugas historis dan menciptakan jejak. Tetapi selain itu, juga berbicara tentang kenikmatan. Banyak hal-hal yang saya peroleh selama menulis. Dengan menulis, saya bisa keliling dunia,” ungkap Triyanto yang juga dikenal sebagai cerpenis internasional tersebut.
Reporter: Faidh Fasyani
Editor: Taftazani Ahmad