KH. Ahmad Badawi Basyir Ingatkan Pentingnya Talaqqi dalam Pengajaran Al-Qur`an

badawi

Sarang, narasigardapenaPondok Pesantren Al-Anwar 3 menyelenggarakan peringatan Nuzulul Qur`an pada Rabu (27/3) malam. Pembicara dalam acara tersebut adalah KH. Ahmad Badawi Basyir, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus.

Dalam mauizahnya, KH. Ahmad Badawi Basyir menyampaikan bahwa turunnya Al-Qur`an itu praktiknya talaqqi (berhadapan langsung). Nabi Muhammad Ṣallā Allāh ‘Alayhi wa Sallam itu benar-benar dipeluk oleh malaikat Jibril saat hendak mendapatkan wahyu.

“Al-Qur`an turun itu tidak (berupa) lembaran, tidak berupa surat. Tetapi, Al-Qur`an turun kepada Nabi Muhammad Ṣallā Allāh ‘Alayhi wa Sallam secara talaqqi, ketemu langsung. Soal penafsiran itu di dada Rasulullah itu soal nanti, tapi yang jelas (dalam turunnya Al-Qur`an) terjadi talaqqi,” jelas KH. Badawi.

KH. Badawi melanjutkan, Al-Qur`an merupakan hudan (petunjuk) bagi umat manusia. Namun, tidak semua metode pengajaran Al-Qur`an dapat mengantarkan seseorang pada manfaat Al-Qur`an sebagai petunjuk. Agar bisa benar-benar menjadi petunjuk, Al-Qur`an harus disampaikan dengan metode talaqqi.

“Al-Qur`an bisa masuk ke dada, bisa menjadi pekerjaan hati, menjadi tirakat batiniah, riyāḍah bāṭiniyyah, menjadi petunjuk/hudan itu karena ada talaqqi, (yaitu) ketemu. Ngaji Al-Qur`an tidak bisa dengan cara tidak talaqqi atau melihat mushaf langsung. Monggo (kalau semisal mau ngaji Al-Qur`an dengan cara itu), tapi syaratnya untuk menjadi hudā kalau kita lihat, (itu) harus talaqqi,” ujarnya.

Seseorang tidak bisa mengandalkan mushaf saja tanpa adanya guru yang mengajarinya secara langsung di hadapannya. Menurut KH. Badawi, mushaf itu sifatnya hanya taḥqīq al-muḥaqqiqīn (semacam penguat) dan tidak bisa dijadikan pedoman utama. Pedoman utama saat mempelajari Al-Qur`an tetap metode talaqqi karena dengannya, setiap kesalahan bisa dikoreksi secara langsung.

Acara peringatan Nuzulul Qur`an ini digabungkan dengan haul dan kirim doa untuk Almaghfurlah KH. Zubair Dahlan dan Almaghfurlah KH. Maimoen Zubair. Peringatan ini juga digelar sebagai penutupan dari kegiatan Pondok Pesantren Al-Anwar 3 di bulan Ramadan. Acara diawali dengan pembacaan doa khatmil Qur`an dan tahlil yang dipimpin oleh Ustadz M. Nur As’ad.

Baca Juga:  Part 2 Kisah Kita

Peringatan Nuzulul Qur`an, haul, dan kirim doa yang dilaksanakan di sport center Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang ini berlangsung sejak pukul 20.45 WIB s.d. 23.15 WIB. Dalam acara tersebut, hadir beberapa dosen STAI Al-Anwar Sarang seperti Dr. Muhammad Najib, Lc., M.Th.I. dan Ahmad Musonnif Alfi, M.Ag. Seluruh santri Pondok Pesantren Al-Anwar 3 mengikuti seluruh rangkaian acara dengan khidmat.

Oleh: Abdalwahab Mujtaba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *