Aku Gambarkan Lusa
Aku gambarkan lusa
Dalam wajah ibu yang menangis ditinggal mati anaknya
Sebab membuka wajah asli tempat tinggal teman-temannya
Mereka tahu, namun tak mau tahu takut diusir ayah-ayah tirinya
Dan takut disunat jatah jajannya
Sebagian anaknya yang baik dan berbakti
Tertidur pulas dininabobokkan ayah beratus-ratus hari
Sebagian anaknya yang baik dan bisu tuli
Suka memberi dan kembali bisu lagi
Sebagian anaknya yang jahat dan tidak disukai
Sering menyendiri mencari bintang hingga menjelang pagi
Sebagian anaknya yang suka melihat-lihat dan menikmati
Mayat hidup yang tak tau ayah-ayah tiri dalam undang-undang dinasti
Aku gambarkan lusa
Dalam wajah ayah-ayah tiri yang membunuh anaknya dengan kursi dan nama
Ayah punya nama sendiri, tapi tak pernah dibawa dalam mulut ada-ada sajanya
Apa kamu suka melihat wajah kakek nenek menangis?
Perjuangan menghidupi hingga mengais-ngais
Tanya ayah tiri, miris
Tak apa ayah, kakek nenek menangis dengan tangan berdoa dan hati bangga
Jawabnya sebelum mati dimakan hitam putih bertinta
(22 / 11 / 23)