Ketua STAI Al-Anwar Jelaskan Dua Kata Penting Terkait Resolusi Jihad
Sarang, Narasi Garda Pena–Upacara Hari Santri Nasional 2023 STAI Al-Anwar dilaksanakan pada Senin (23/10) pagi di halaman STAI Al-Anwar. Pada upacara tersebut, Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen, Lc., M.A. selaku Ketua STAI Al-Anwar bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam amanatnya, KH. Abdul Ghofur menyampaikan bahwa kata jihad diambil dari akar kata jim, ha, dan dal. Dari akar kata ini, lahir dua kata yang populer dan sangat diperlukan oleh umat Islam, yaitu ijtihad dan jihad.
“Keduanya bermakna sama, yaitu istifragh al-wus’i, mengerahkan segala kemampuan. Bedanya, kalau ijtihad itu di alam fikiran, tapi kalau jihad itu di alam kenyataan, di dalam praktek,” jelasnya.
Menurut KH. Abdul Ghofur, para santri harus memiliki kedua aspek tersebut. Para santri harus mengerahkan segala kemampuan agar dapat berpikir dengan benar dan menemukan ide-ide yang benar. Tanpa adanya ijtihad, para santri tidak akan tahu ke mana arah jalan mereka.
“(Ijtihad itu) tempatnya di perpustakaan, di lapangan. Kalau perpustakaan kosong, buku-buku tidak dibaca, itu alamat bahwa kita tidak pernah memiliki ijtihad. Itu artinya jalan kita tidak jelas arahnya. Kalau ingin Indonesia ini banyak santri berperan, yang pertama aspeknya adalah ijtihad,” ujar KH. Abdul Ghofur.
Aspek kedua yang harus dimiliki oleh para santri adalah jihad. Jihad adalah mengerahkan segala kemampuan agar apa yang sudah dipikirkan itu bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kalau santri diharapkan dapat mengisi negeri ini, tidak menjadi penonton di negeri sendiri, maka santri perlu jihad.
“Karena itu, kita butuh akidah yang benar. Kita butuh karakter yang tangguh, tidak gampang jatuh, siap menghadapi tantangan, apapun keadaannya mampu mengatasi dengan sebaik-baiknya. Lalu kita juga harus punya ilmu, cara bagaimana mengisi di negeri ini, akidahnya, secara fiqhi-nya, secara prakteknya. Dengan cara seperti itu, kita memperingati hari santri ini dengan cara yang penuh makna,” pungkasnya.
Seusai menyampaikan amanat, KH. Abdul Ghofur kemudian memimpin doa sebagai penutup dari upacara Hari Santri Nasional 2023. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penampilan-penampilan yang dibawakan oleh perwakilan dari beberapa unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang terdapat di STAI Al-Anwar.