PERS MAHASISWA PTKI SEPAKAT BENTUK SINDIKASI NASIONAL UNTUK PENGUATAN MODERASI BERAGAMA

pers

Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendis Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengadakan kegiatan Kopi Darat (Kopdar) Pengelola Media Pers Lembaga Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) pada 6-8 November 2023 di Hotel Santika Premiere Bintaro, Tangerang Selatan, Banten guna menghadapi tantangan dan peluang pers kampus di era digital, serta memperkuat moderasi beragama di tengah masyarakat

Acara ini diikuti oleh 39 Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dari 52 lembaga pers kemahasiswaan PTKI yang diundang dari berbagai daerah dan diisi oleh beberapa pemateri unggulan seperti Wibowo Prasetyo, Hamzah Sahal, Susy Ivvanty, Ivan Aulia Ahsan, dan Dedik Priyanto. Acara ini juga bertujuan membantu membangun sindikasi di kalangan pers kampus PTKI dan mendorong lahirnya konten yang produktif. Selain itu, Ahmad Zainul Hamdi selaku Dirjen Pendis Kemenag RI berharap pers mahasiswa PTKI menggaungkan moderasi beragama, menumbuhkan toleransi, dan menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan literasi digital.

“Kami tidak akan mengarahkan kalian. Kami hanya berharap setelah ini kalian dapat berkontribusi menyuarakan moderasi beragama dalam wadah yang telah kami sediakan.”

Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Wibowo Prasetyo selaku narasumber memberikan arahan dan motivasi kepada para pengelola media kampus tentang prinsip-prinsip jurnalisme yang harus ditaati dan sikap kritis yang harus dijaga. Menurutnya, komitmen terhadap prinsip-prinsip ini akan memberikan landasan bagi para aktivis pers kampus untuk menjalankan tugas jurnalistik secara profesional.

“Dalam menghasilkan produk jurnalistik yang berkualitas dan diterima dengan baik oleh publik kalian harus bersikap profesional meski masih berstatus jurnalis kampus.”

Wibowo juga menyoroti pentingnya sikap kritis dalam praktik jurnalistik, terutama ketika mendapati ketidakadilan atau penyimpangan. Sikap kritis ini dianggap sebagai kunci perbaikan dalam pelayanan dan pendidikan di lingkungan kampus. Ia menegaskan bahwa keberadaan sikap kritis saja tidaklah cukup. Menurutnya, produk jurnalistik harus dikelola berdasarkan kondisi faktual yang kuat, verifikasi harus selalu menjadi unsur utama guna memastikan terciptanya informasi yang lengkap dan seimbang.

Baca Juga:  Masuk dalam Program Kerja Tahunan, HMP IQT Sukses Selenggarakan Kuliah Umum

“Jangan diam ketika melihat ketidakberesan di kampus, patuhi kaidah. Termasuk melengkapi pemberitaan dengan tiga narasumber ketika mengangkat isu yang dianggap polemik atau penyimpangan sebagai langkah verifikasi. Jangan asal berbasis viral semata,” terang Wibowo.

Di era digital yang semakin mudah diakses, Wibowo mengingatkan akan besarnya pengaruh untuk generasi muda dalam berpikir dan menyikapi perubahan. Ia mencatat bahwa beberapa generasi muda cenderung acuh terhadap informasi yang benar, sementara yang lain terlalu terbuka dan menerima perubahan tanpa pertimbangan nilai dan gagasan. Oleh karena itu, Wibowo berharap agar LPM mampu menjadi agen penggerak kebaikan, berperan aktif menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin, mendukung moderasi beragama, meningkatkan toleransi, dan berkontribusi dalam meningkatkan literasi digital.

“Harapan kami Lembaga Pers Mahasiswa harus mampu menjadi penggerak kebaikan, dalam menyebarkan islam yang rohmatallil alamin, menggaungkan moderasi beragama, menumbuhkan toleransi dan menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan literasi digital.” tandas Wibowo.

Kesepakatan pembentukan sindikasi pers mahasiswa PTKI ini juga mencakup kerjasama dan kolaborasi dalam pengembangan sumber daya pers mahasiswa PTKI di seluruh Indonesia. Dengan adanya sindikasi ini, diharapkan pers mahasiswa PTKI dapat saling berbagi informasi, pengalaman, dan pengetahuan, serta meningkatkan kualitas produk jurnalistik mereka.

Sindikasi pers mahasiswa PTKI ini merupakan inisiatif pertama di Indonesia yang melibatkan pers kampus dari berbagai PTKI. Dengan demikian, sindikasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pers kampus lainnya dalam membentuk jaringan yang solid dan profesional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *