Pagar Nusa STAI Al-Anwar Adakan Pelatihan Penanganan Cedera

Sarang, Narasi Garda Pena– Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pagar Nusa (PN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar mengadakan Pelatihan Penanganan Cedera dengan tema “Tanggap Cedera Tangguh di Arena” pada Jumat (9/5). Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dilaksanakan di Gedung Sport Center (SC) STAI Al-Anwar. Dalam acara ini, UKM Pagar Nusa STAI Al Anwar menghadirkan langsung Terapis Pengurus Wilayah (PW) Pagar Nusa Jawa Tengah, yaitu Mohammad Rofani, Khudhori, dan Gus Hamim Maskuri. Acara diikuti oleh anggota warga internal lingkup STAI Al Anwar dan anggota warga eksternal lingkup Lasem, Sedan, Semarang, dan Tuban.
Panitia acara, Faiz Abdurrahman Al khalidi menyampaikan tujuan dari Pelatihan ini adalah untuk membekali para pelatih agar dapat mengenali cedera yang dialami oleh siswanya, baik saat latihan maupun dalam perlombaan.
“Tujuan diadakannya acara pelatihan ini agar para pelatih mengetahui ketika siswanya mengalami cedera pada masa latihan atau saat perlombaan, selain itu juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar,” jelas Faiz.
Pemateri pertama, Hamim Maskuri, memaparkan bahwa dalam pandangan Islam penyakit itu terbagi menjadi dua, yaitu dā’un dan marodlun.
“Penyakit itu ada dua, yakni dā’un dan marodlun. Obatnya dā’un namanya dawā’, dan obatnya marodlun namanya syifa’. Syifa’ bisa digunakan untuk mengobati dā’un, sedangkan dawa’ tidak bisa mengobati marodlun. Sumbernya syifa’ adalah al-Qur’an,” papar Hamim.
Lebih lanjut, Hamim juga menerangkan mengenai kerusakan pada fungsi tubuh yang disebabkan oleh cedera.
“Cedera merupakan suatu kerusakan pada fungsi tubuh disebabkan adanya tekanan atau benturan yang keras seperti halnya kecelakaan. Bagian tubuh yang cedera itu ada empat, yaitu tulang, otot, ligamen dan tendon,” terang Hamim.
Adapun pemateri kedua, Mohammad Rofani, menjelaskan tentang titik pijat yang terdapat dalam setiap anggota tubuh.
“Setiap tubuh memiliki titik pijat, seperti mata dan gigi. Jika sesorang merasakan sakit gigi pada bagian atas, maka ia bisa menekan pada ibu jari tangan kanan. Namun, jika seseorang merasakan sakit gigi pada bagian bawah, ia bisa menekan ibu jari tangan kiri untuk meredakannya,” jelas Rofani.
Teori teori yang telah dipaparkan pemateri kemudian dipraktikkan secara langsung oleh Khudhori, terapis dari Pengurus Wilayah (PW) Pagar Nusa Jawa Tengah, bersama para peserta. Acara berakhir pada pukul 15.00 WIB.
Reporter: A. Taufiq Hidayat