Pentas Perdana Teater Saroengan Angkatan Tiga. Ketua Pimpinan Produksi Naskah: Kita Butuh Panggung Drama yang Layak
Sarang, Narasi Garda Pena – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Saroengan STAI Al-Anwar adakan “Pentas Perdana Teater Saroengan Angkatan Tiga”. Acara tersebut berlangsung selama dua hari di gedung Maimoen Zubair (MZ) lantai tiga pada Rabu (23/11) dan Kamis (24/11) dengan judul naskah yang berbeda. Acara dimulai dari pukul 14.00 Wib sampai menjelang sore pada pukul 16:00 Wib. Selesai pementasan tersebut, dipenghujung acara, terdapat Sarasehan bersama aktor dan crew yang bertugas. Puluhan penonton, tamu undangan dan perwakilan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) ikut serta menyaksikan pentas tersebut dengan antusias dan meriah.
Sambutan Ketua Pimpinan Produksi naskah yang berjudul “Awal Dan Mira”, Ghoni Maulana, di hari pertama sebelum pementasan dimulai, ia banyak mengatakan terima kasih kepada semua penonton yang hadir dan mengapresiasi semua crew yang ada di sana. Selain itu banyak juga ia menyapaikan beberapa harapan untuk kampus STAI Al-Anwar kedepannya.
“Terima kasih untuk seluruh penonton tiket, undangan maupun perwakilan ORMAWA yang telah hadir di acara pementansan perdana angkatan tiga ini, saya juga perwakilan dari semua panitia atau crew meminta maaf untuk kurangnya kenyamanan tempat dan lain-lain. Harapan untuk kedepannya, pementasan perdana semoga bisa lebih megah lagi. Adapun harapan saya untuk STAI Al Anwar agar memberikan fasilitas yang memadai, Kita butuh panggung drama yang layak”. Ujar Ghoni Maulana saat team liputan mewawancarainya (23/11).
Hari kedua pemetansan, Sutradara naskah yang berjudul “Domba-Domba Revolusi”, Ahmad Ibna Kaffabih, Sedikit menjelaskan tentang tujuan diadakannya pementasan perdana rutin. setelah kegiatan diklat atau pelatihan dari teater sendiri untuk anggota baru Teater Saroengan. Kegiatan tersebut mempunyai tujuan atau manfaat baik untuk anggota teater yang baru. Ia pun menyampaikan kendala-kendala saat akan dimulainya acara, saat acara sudah dimulai, dan selesai acara pementasan.
“Banyak kendala yang dialami kami terutama saat persiapan pementasan, dari mulai tempat tergenang banjir dan harus membersikan selama dua hari dua malam, tetapi saat latihan alhamdulillah tidak ada kendala, lancar-lancar saja. Tujuan diadakkan kegiatan rutin ini setelah diklat, agar anggota baru bisa mempraktekkan apa yang mereka dapat saat diklat, dan juga melatih, menambah pengalaman juga. Jadi setelah diklat kita langsung mempersiapkan pentas perdana jauh-jauh hari untuk hasil yang maksimal”. Ungkap Kaffa dengan antusias dalam wawancara team LPM Garda Pena (24/11).
Penulis: Dhiyaul Munawaroh