ROMANSA KUAH OPOR
Oleh: Berlian Ahadiyah
Seromantis jari-jari malaikat memantrai malam ini dengan orkestra kidung-kidung mesra
Sekhidmat itu pula senandung takbir dikumandangkan oleh ribuan hamba-hamba jelata
Menggema di telinga merembes menuju rongga dada
Sebagai puja-puji kemenangan sekaligus nyanyian perpisahan
Allāhu akbar wa lillāhi al ḥamd
Esok kita akan sama-sama mengunyah opor ayam
yang terbuat dari amalmu selama pagi siang sore malam
Akankah renyah karna banyak ibadah
Ataukah busuk sebab perbuatanmu yang haram jadah
Larungkan nyeri dan sakit hati
gantilah dengan puisi sebagai ungkapan maaf yang kasturi
Amboi
Jabat kuat tanganku
Biar luruh semua kesalahan yang tlah mengkristal jadi batu
Amboi
semoga kuah opor tak sampai hati menodai baju putihmu
seperti banjir dosaku yang ternyata hanya setetes mengaliri samudra pengampunan-Mu