Senyum itu, Senyum manismu kah?

Telah terbit

Bukan dari ufuk apalagi penjuru mata angin

Telah merekah

Bukan lengkup bibir bunga mawar apalagi melati

Telah bersinar

Bukan mentari apalagi rembulan

 

Senyuman manis itu!

Telah terbit, merekah, dan bersinar dari bibir manismu.

Aaaaa

Iiiii

Uuuuu

Eeeee

Ooooo

Huruf konsonan pun abjad kujamahi.

Ribuan bahasa nan dialektika ku pelajari.

Ribuan naskah tafsir kuselami.

Tak mampu ku representasikan kerut senyuman di pipimu,

lirikan tipis kerling matamu, tutur lembut suara elokmu.

Senyuman manis itu, cah ayu.

Baca Juga:  Tamu Tak Tergantikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *