Guru: Sang Pahlawan Mencerdaskan Generasi Bangsa

guru perempuan

Jika ada yang bertanya siapakah pahlawan yang tulus mengabdi tiada henti? Guru, itulah jawabannya. Guru adalah sang pengabdi negara, pendidik, dan pencetak generasi-generasi muda bangsa supaya cerdas, berwawasan luas, dan berakhlak terpuji. Tugas guru adalah mengajar, akan tetapi tugas itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Sejak zaman dahulu tugas guru tetaplah berat, karena sebagai guru tidak hanya sekedar mentransfer ilmu, tapi juga harus mendidiik mental, merubah akhlak, dan yang terpenting menata hati. Merubah akhlak dan moral, tugas itu merupakan tugas yang sangat berat bagi guru, tapi sungguh ada kebahagiaan tersendiri bagi para guru yang bisa melakukannya. Semua itu merupakan tugas-tugas yang harus diemban dengan penuh keuletan dan kesabaran, karena merupakan tugas yang mulia. Kita tidak bisa berharap kesejahteraan masyarakat di bangsa ini kepada para pemangku jabatan tinggi yang hanya mementingkan golongan semata tanpa memperdulikan kemaslahatan masyarakatnya. Harapan kita tentu kepada para guru yang merupakan pahlawan perubahan generasi bangsa.

Bagaimana jadinya dunia tanpa adanya guru. Mungkin dunia tanpa guru ibarat tanah gersang, tumbuhan menjadi kering karena tiada siraman air. Mari kita lihat sejenak sejarah Jepang setelah mendapatkan musibah dengan ditimpa bom atom oleh Amerika Serikat tepat di kota Hirosima dan Nagasaki, setelah kejadian itu orang pertama yang dicari dan dikumpulkan ialah guru, bukan orang kaya, bukan penguasa, bukan pula para politisi. Penguasa Jepang yakni sang kaisar pada waktu itu memerintahkan untuk mengumpulkan semua guru yang tersisa dan selamat dari ganasnya bom atom. Dari perintah sang kaisar itu sebenarnya sudah jelas bahwa untuk membangun sebuah negara yang telah hancur luluh lantah, maka hal pertama kali yang harus dimulai adalah pendidikan. Sang kaisar tahu bahwa hanya dengan pendidikanlah peradaban yang baik itu akan terbentuk. Ia sangat tahu apa yang dibutuhkan bangsanya saat itu, dan hasilnya, karena pendidikan yang dibangun pertama kali bersama guru maka coba lihat jepang saat ini.

Baca Juga:  Kebebasan Hak Asasi Bukan Cuma Milik LGBT

Baca Juga: Penggunaan Kaidah Mufrad dan Jamak

Lantas bagaimana dengan Negara kita? Dengan penduduk yang sangat banyak, bahkan dua kali lipat jauh lebih banyak dari Jepang. Ditambah sumber daya alam yang sangat melimpah, bahkan tongkat dan kayu bisa jadi tanaman. Belum lagi para kaum intelektual yang baris berjejer di berbagai bidang pemerintahan. Sekali lagi, jangan bertanya dan berharap dari para pemangku jabatan tinggi, tapi tanyalah pada guru karena hanya gurulah yang bisa menjawabnya.

Guru merupakan harapan bangsa ini, gurulah penegak robohnya tiang bangsa. Selama guru masih berjuang mencerdaskan anak bangsa maka negara akan tetap berjalan pada kebenaran, namun sebaliknya jika guru ikut berbuat amoral, anarkis, ikut ke dalam kubangan lumpur yang kotor, siapa lagi yang akan mencetak generasi bangsa yang baik?

Wahai guruku…
Mengapa kami tertatih di antara dua jurang kebodohan
Mengapa kami berhadapan dengan makhluk tak bertuan
Hingga kami berhela nafas menuju kemenangan

Wahai guruku…
Selamatkan inspirasi kami dari hari yang suram
Pandu kami menuju masa depan yang cemerlang
Bantu kami hilangkan rasa keputusasaan
Bawa kami ke jalan kesuksesan.

Selamat Hari Guru Nasional, semoga dengan peringatan ini kita bisa meneladani dan menghayati perjuangan seorang guru yang tiada lelah mengabdi untuk generasi masa depan yang lebih baik.

Penulis: Tim NarasiGardaPena

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *